ABSTRAK
Anak yang menderita kurang gizi me mpunyai kemungkinan yang lebih besar
untuk menderita diare. Sebaliknya diare dapat dengan cep at menurunkan tingkat gizi
anak balita. Tujuan dari penelitian in i adalah untuk mengetahui gambaran pola
konsumsi pangan menurut susunan makana n, frekuensi makan, tingkat konsumsi
energi dan protein serta status gizi anak balita penderita diare di ruang anak RSU Dr.
Tengku Mansyur Tanjungbalai.
Penelitian ini bersifat de skriptif dengan desain cross sectional. Data yang
diambil meliputi susunan makanan, frekuensi makan serta jumlah konsumsi energi
dan protein. Sedangkan status gizi anak balita diukur dengan menggunakan indeks
BB/U dan BB/TB sesuai dengan standar WHO- NCHS. Sampel penelitian ini adalah
anak balita penderita diare yang baru masuk di ruang anak umur 12-59 bulan.
Hasil penelitian menunjukkan pola konsum si pangan anak balita penderita
diare di ruang anak berdasarkan susunan makanan kategori tidak lengkap sebesar
51,61% dan kategori lengkap sebesar 48,39% sedangkan frekuensi makan dengan
kategori tidak baik sebesar 74,19% dan kategori baik sebesar 25,81%. Jumlah
konsumsi energi kategori sedang sebesa r 64,52%, kategori kurang sebesar 25,80%
dan kategori baik sebesa r 9,68%. Jumlah konsumsi protein kategori sedang sebesar
67,74%, kategori baik sebesar 22,58% dan ka tegori kurang sebesar 9,68%. Status
gizi anak balita penderita diare ka tegori kurang sebesar 77,42%, kategori baik
sebesar 22,58%.
Perlu dilakukan upaya penyuluhan tentang makanan, gizi dan kesehatan
kepada keluarga yang mempunyai anak balita agar tercapai status gizi yang baik dan
terhindar dari berbagai macam penyakit.
Anak yang menderita kurang gizi me mpunyai kemungkinan yang lebih besar
untuk menderita diare. Sebaliknya diare dapat dengan cep at menurunkan tingkat gizi
anak balita. Tujuan dari penelitian in i adalah untuk mengetahui gambaran pola
konsumsi pangan menurut susunan makana n, frekuensi makan, tingkat konsumsi
energi dan protein serta status gizi anak balita penderita diare di ruang anak RSU Dr.
Tengku Mansyur Tanjungbalai.
Penelitian ini bersifat de skriptif dengan desain cross sectional. Data yang
diambil meliputi susunan makanan, frekuensi makan serta jumlah konsumsi energi
dan protein. Sedangkan status gizi anak balita diukur dengan menggunakan indeks
BB/U dan BB/TB sesuai dengan standar WHO- NCHS. Sampel penelitian ini adalah
anak balita penderita diare yang baru masuk di ruang anak umur 12-59 bulan.
Hasil penelitian menunjukkan pola konsum si pangan anak balita penderita
diare di ruang anak berdasarkan susunan makanan kategori tidak lengkap sebesar
51,61% dan kategori lengkap sebesar 48,39% sedangkan frekuensi makan dengan
kategori tidak baik sebesar 74,19% dan kategori baik sebesar 25,81%. Jumlah
konsumsi energi kategori sedang sebesa r 64,52%, kategori kurang sebesar 25,80%
dan kategori baik sebesa r 9,68%. Jumlah konsumsi protein kategori sedang sebesar
67,74%, kategori baik sebesar 22,58% dan ka tegori kurang sebesar 9,68%. Status
gizi anak balita penderita diare ka tegori kurang sebesar 77,42%, kategori baik
sebesar 22,58%.
Perlu dilakukan upaya penyuluhan tentang makanan, gizi dan kesehatan
kepada keluarga yang mempunyai anak balita agar tercapai status gizi yang baik dan
terhindar dari berbagai macam penyakit.