KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Protein total dalam darah bagi ketiga kelompok penelitian mempunyai
hubungan yang tidak bermakna (p > 0,05), nilai protein total rata-rata
pada PE ringan 5,13 ± 1,64 grll, PE berat 6,50 ± 4,60 gr/l, hamil
normotensif 6,68 ± 1,88 gr/l, tetapi dijumpai perbedaan yang bermakna
(p < 0,05) antara fraksi albumin pada PE ringan, PE berat dan hamil normotensif. Dimana nilai fraksi albumin rata-rata pada PE ringan 2,12 ± 0,47 gr/l, PE berat 2,12 ± 1,05 grll dan hamil normotensif 2,67 ± 0,55 gr/l. 2. Fraksi lainnya seperti 0,05). Nilai fraksi : 2+ dijumpai 5,56 %
kasus, dan pada PE berat dijumpai 86,33 % kasus, sedang pada hamil
normotensif tidak dijumpai proteinuria. Janin yang lahir dengan KMK
pada PE ringan dijumpai sebesar 5,56% dan pada PE berat sebesar
38,89 %. Janin yang dilahirkan dengan asfiksia ringan pada penderita
PE ringan dijumpai sebesar 11,12 % sedang asfiksia berat tidak
dijumpai. Ibu yang menderita PE berat melahirkan bayi asfiksia ringan
sebesar 38,89 % dan asfiksia berat sebesar 11,12 %.
4. Pada penderita PE berat dalam penelitian ini dijumpai 2 janin yang
mengalami kematian (11,10 %) dengan keduanya adalah bayi KMK,
dimana 1 janin lahir mati dengan proteinuria kwalitatif 4+, serta 1 janin
lainnya dengan KNO dengan proteinuria kwalitatif 3+.
5. Selain tekanan darah (TO sistolik ;:>: 160 mmHg, TO diastolik ;:>: 110
mmHg), protenuria kwalitatif;:>: 2+ dan fraksi albumin darah yang lebih
rendah pada penderita PE dibanding hamil normotensif, merupakan
salah satu faktor yang dapat kita gunakan untuk meramalkan angka
kesakitan dan kematian janin dari ibu penderita PE.
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Protein total dalam darah bagi ketiga kelompok penelitian mempunyai
hubungan yang tidak bermakna (p > 0,05), nilai protein total rata-rata
pada PE ringan 5,13 ± 1,64 grll, PE berat 6,50 ± 4,60 gr/l, hamil
normotensif 6,68 ± 1,88 gr/l, tetapi dijumpai perbedaan yang bermakna
(p < 0,05) antara fraksi albumin pada PE ringan, PE berat dan hamil normotensif. Dimana nilai fraksi albumin rata-rata pada PE ringan 2,12 ± 0,47 gr/l, PE berat 2,12 ± 1,05 grll dan hamil normotensif 2,67 ± 0,55 gr/l. 2. Fraksi lainnya seperti
kasus, dan pada PE berat dijumpai 86,33 % kasus, sedang pada hamil
normotensif tidak dijumpai proteinuria. Janin yang lahir dengan KMK
pada PE ringan dijumpai sebesar 5,56% dan pada PE berat sebesar
38,89 %. Janin yang dilahirkan dengan asfiksia ringan pada penderita
PE ringan dijumpai sebesar 11,12 % sedang asfiksia berat tidak
dijumpai. Ibu yang menderita PE berat melahirkan bayi asfiksia ringan
sebesar 38,89 % dan asfiksia berat sebesar 11,12 %.
4. Pada penderita PE berat dalam penelitian ini dijumpai 2 janin yang
mengalami kematian (11,10 %) dengan keduanya adalah bayi KMK,
dimana 1 janin lahir mati dengan proteinuria kwalitatif 4+, serta 1 janin
lainnya dengan KNO dengan proteinuria kwalitatif 3+.
5. Selain tekanan darah (TO sistolik ;:>: 160 mmHg, TO diastolik ;:>: 110
mmHg), protenuria kwalitatif;:>: 2+ dan fraksi albumin darah yang lebih
rendah pada penderita PE dibanding hamil normotensif, merupakan
salah satu faktor yang dapat kita gunakan untuk meramalkan angka
kesakitan dan kematian janin dari ibu penderita PE.