AB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Imunisasi tel ah terbukti sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat
yang sangat penting.1 Program imunisasi telah menunjukkan keberhasilan yang luar
biasa dan merupakan usaha yang sangat hemat biaya dalam mencegah penyakit
menular.2,3 Imunisasi juga tel ah berhasil menyelamatkan begitu banyak kehidupan
dibandingkan dengan upaya kesehatan masyarakat lainnya.4 Program ini merupakan
intervensi kesehatan yang paling efektif, yang berhasil meningkatkan angka harapan
hidup.5 Sejak penetapan the E xpanded Program on Immunisation (EPI) oleh WHO,
cakupan imunisasi dasar anak meni ngkat dari 5% hingga mendekati 80% di seluruh
dunia. Sekurang-kurangnya ada 2,7 juta kematian akibat campak, tetanus
neonatorum dan pertusis serta 200.000 kelumpuhan akibat polio yang dapat dicegah
setiap tahunnya.Vaksinasi terhadap 7 penyak it telah direkomendasikan EPI sebagai
imunisasi rutin di negara berkembang: BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B.3
Banyak anggapan sal ah tentang i munisasi yang berkembang dal am
masyarakat.6 Banyak pula orang tua dan kalangan praktisi tertentu khawatir
terhadap risiko dari beberapa vaksin. 4, Adapula media yang masih mempertanyakan
manfaat imunisasi serta membesar-besarka n risiko beberapa v aksin. P enelitian
Davies mendapatkan bahwa 43% situs yang ada di i nternet merupakan si tus anti
vaksinasi.7 Semua keadaan ini pada akhirnya dapat menyebabkan rendahnya angka
cakupan yang ingin dicapai.8,9 Pengembangan Program Imuni sasi (PPI) di Indonesia
yang dilaksanakan mulai tahun 1979 (awal PELITA III) menghadapi masalah yang
sama dengan yang dijumpai di berbagai negara di duni a, yai tu rendahnya angka
cakupan imunisasi dan tingginya angka drop-out kunjungan ulangan. Menurut Lubis,
dari suatu penel itian yang di lakukan Gunawan didapatkan bahwa kurangnya peran
serta ibu rumah tangga dalam hal ini disebabkan karena kurang informasi (60-75%),
kurang motivasi (2-3%) serta hambatan lainnya (23-37%).10
Salah sat u t ujuan program ini adalah tercapainya cakupan seluas dan
sebanyak mungki n. Kepercayaan masyarakat terhadap program imunisasi harus
tetap terjaga, sebab bi la ti dak dapa t mengaki batkan turunnya angka cakupan
imunisasi. Perl u di tekankan bahwa pemberi an imunisasi pada ba yi dan anak tidak
hanya memberikan pencegahan terhadap anak tersebut tetapi akan memberikan
dampak yang jauh lebih luas karena akan mencegah terjadinya penularan yang luas
dengan adanya peni ngkatan ti ngkat i munitas secara umum di masyarakat.4 Oleh
karena itu pandangan serta sikap setiap dokter atau orang tua sangat penting untuk
dipahami tentang arti imunisasi.11 Beberapa studi menemukan bahwa usi a ibu, ras,
pendidikan, dan status sosi al ekonomi berhubungan dengan cakupan imunisasi 12,
dan opi ni orang tua tentang vaksi n berhubungan dengan status imunisasi anak
mereka.13
Kepercayaan dan perilaku kesehatan ib u juga hal yang penti ng, karena
penggunaan sarana kesehatan ol eh anak berkaitan erat dengan perilaku dan
©2003 Digitized by USU digital library 1
kepercayaan ibu tentang kesehatan dan mempengaruhi status i munisasi.12 Masalah
pengertian dan keikutsertaan orang tua dalam program imunisasi tidak akan menjadi
halangan yang besar jika pendidikan yang memadai tentang hal itu diberikan.14
Peran seorang ibu pada program imunisasi sangatl ah penti ng. Karenanya
suatu pemahaman tentang program i ni amat di perlukan untuk kal angan tersebut.
Pada masa yang akan datang di Indonesia akan terjadi perubahan dari negara
agraris menjadi negara industri. Dengan terjadinya peralih an it u, men gakibatkan
banyak tenaga kerja yang ke mungkinan tidak akan tertampung di sektor industri,
sehingga sebagian besar di antaranya akan terjun ke lapangan kerja informal.
Sementara itu, karena adanya perbaika n pendidikan dan perhati an terhadap
perempuan menyebabkan semaki n meningkatnya tenaga kerja perempuan, baik di
sektor formal maupun informal.15
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dirumuskan permasalahan sebagai
berikut: perlu diketahui pengetahuan, si kap dan perilaku ibu bekerja dan ibu tidak
bekerja tentang imunisasi, apakah ada perbedaan pengetahuan, si kap dan peri laku
tentang imunisasi pada kedua kelompok ini.
- Pengetahuan
- Sikap
- Perilaku
Imunisasi
1.3. Kerangka konsep
Ibu bekerja
Ibu tidak bekerja
Ibu balita
-Pendidikan
-Usia
Variabel Bebas Variabel Terikat
Gbr.1. Kerangka konsep penelitian pengetahuan, sikap dan perilaku ibu bekerja dan
tidak bekerja tentang imunisasi.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan pen elitian in i adalah
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Imunisasi tel ah terbukti sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat
yang sangat penting.1 Program imunisasi telah menunjukkan keberhasilan yang luar
biasa dan merupakan usaha yang sangat hemat biaya dalam mencegah penyakit
menular.2,3 Imunisasi juga tel ah berhasil menyelamatkan begitu banyak kehidupan
dibandingkan dengan upaya kesehatan masyarakat lainnya.4 Program ini merupakan
intervensi kesehatan yang paling efektif, yang berhasil meningkatkan angka harapan
hidup.5 Sejak penetapan the E xpanded Program on Immunisation (EPI) oleh WHO,
cakupan imunisasi dasar anak meni ngkat dari 5% hingga mendekati 80% di seluruh
dunia. Sekurang-kurangnya ada 2,7 juta kematian akibat campak, tetanus
neonatorum dan pertusis serta 200.000 kelumpuhan akibat polio yang dapat dicegah
setiap tahunnya.Vaksinasi terhadap 7 penyak it telah direkomendasikan EPI sebagai
imunisasi rutin di negara berkembang: BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B.3
Banyak anggapan sal ah tentang i munisasi yang berkembang dal am
masyarakat.6 Banyak pula orang tua dan kalangan praktisi tertentu khawatir
terhadap risiko dari beberapa vaksin. 4, Adapula media yang masih mempertanyakan
manfaat imunisasi serta membesar-besarka n risiko beberapa v aksin. P enelitian
Davies mendapatkan bahwa 43% situs yang ada di i nternet merupakan si tus anti
vaksinasi.7 Semua keadaan ini pada akhirnya dapat menyebabkan rendahnya angka
cakupan yang ingin dicapai.8,9 Pengembangan Program Imuni sasi (PPI) di Indonesia
yang dilaksanakan mulai tahun 1979 (awal PELITA III) menghadapi masalah yang
sama dengan yang dijumpai di berbagai negara di duni a, yai tu rendahnya angka
cakupan imunisasi dan tingginya angka drop-out kunjungan ulangan. Menurut Lubis,
dari suatu penel itian yang di lakukan Gunawan didapatkan bahwa kurangnya peran
serta ibu rumah tangga dalam hal ini disebabkan karena kurang informasi (60-75%),
kurang motivasi (2-3%) serta hambatan lainnya (23-37%).10
Salah sat u t ujuan program ini adalah tercapainya cakupan seluas dan
sebanyak mungki n. Kepercayaan masyarakat terhadap program imunisasi harus
tetap terjaga, sebab bi la ti dak dapa t mengaki batkan turunnya angka cakupan
imunisasi. Perl u di tekankan bahwa pemberi an imunisasi pada ba yi dan anak tidak
hanya memberikan pencegahan terhadap anak tersebut tetapi akan memberikan
dampak yang jauh lebih luas karena akan mencegah terjadinya penularan yang luas
dengan adanya peni ngkatan ti ngkat i munitas secara umum di masyarakat.4 Oleh
karena itu pandangan serta sikap setiap dokter atau orang tua sangat penting untuk
dipahami tentang arti imunisasi.11 Beberapa studi menemukan bahwa usi a ibu, ras,
pendidikan, dan status sosi al ekonomi berhubungan dengan cakupan imunisasi 12,
dan opi ni orang tua tentang vaksi n berhubungan dengan status imunisasi anak
mereka.13
Kepercayaan dan perilaku kesehatan ib u juga hal yang penti ng, karena
penggunaan sarana kesehatan ol eh anak berkaitan erat dengan perilaku dan
©2003 Digitized by USU digital library 1
kepercayaan ibu tentang kesehatan dan mempengaruhi status i munisasi.12 Masalah
pengertian dan keikutsertaan orang tua dalam program imunisasi tidak akan menjadi
halangan yang besar jika pendidikan yang memadai tentang hal itu diberikan.14
Peran seorang ibu pada program imunisasi sangatl ah penti ng. Karenanya
suatu pemahaman tentang program i ni amat di perlukan untuk kal angan tersebut.
Pada masa yang akan datang di Indonesia akan terjadi perubahan dari negara
agraris menjadi negara industri. Dengan terjadinya peralih an it u, men gakibatkan
banyak tenaga kerja yang ke mungkinan tidak akan tertampung di sektor industri,
sehingga sebagian besar di antaranya akan terjun ke lapangan kerja informal.
Sementara itu, karena adanya perbaika n pendidikan dan perhati an terhadap
perempuan menyebabkan semaki n meningkatnya tenaga kerja perempuan, baik di
sektor formal maupun informal.15
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dirumuskan permasalahan sebagai
berikut: perlu diketahui pengetahuan, si kap dan perilaku ibu bekerja dan ibu tidak
bekerja tentang imunisasi, apakah ada perbedaan pengetahuan, si kap dan peri laku
tentang imunisasi pada kedua kelompok ini.
- Pengetahuan
- Sikap
- Perilaku
Imunisasi
1.3. Kerangka konsep
Ibu bekerja
Ibu tidak bekerja
Ibu balita
-Pendidikan
-Usia
Variabel Bebas Variabel Terikat
Gbr.1. Kerangka konsep penelitian pengetahuan, sikap dan perilaku ibu bekerja dan
tidak bekerja tentang imunisasi.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan pen elitian in i adalah