ABSTRAK
Berdasarkan konsensus MDG (Millineum Development Goal) untuk tahun 2015 kebutuhan air bersih di Kabupaten Brebes minimal untuk wilayah perkotaan adalah 80% dan wilayah pedesaan 60%, nampak bahwa tingkat kebutuhan masih jauh dari yang diharapkan, sehingga di tahun-tahun yang akan datang diperlukan program yang secara strategis mampu mendekati standar pelayanan minimal tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah Kabupaten Brebes telah melakukan koordinasi dengan pengelola Sungai Kaligiri. Di mana pembangunan jaringan distribusi air tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar sehingga tidak mungkin dibiayai dari dana APBD Kabupaten Brebes. Sebagaimana diketahui kemampuan anggaran pembangunan Kabupaten Brebes jumlahnya terbatas. Dalam memecahkan permasalahan jaringan air bersih di Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes, yang merupakan masalah minimasi dari transportasi yang akan direpresentasikan dan diselesaikan sebagai suatu jaringan yang biasa disebut pohon rentang minimum digunakan program Maple sebagai simulasinya dan aplikasinya dalam memecahkan masalah pohon rentang minimum, sehingga permasalahan dapat diselesaikan dengan lebih cepat, efisien, dan akurat. Permasalahan dalam penelitian ini adalah menentukan model pendistribusian air bersih di Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes dengan program Maple dan menentukan penyelesaian optimal pendistribusian air bersih di Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes dengan menggunakan algoritma Prim dan bantuan program Maple. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui model pendistribusian air bersih di Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes dengan program Maple dan mengetahui penyelesaian optimal pendistribusian air bersih di Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes dengan menggunakan algoritma Prim dan bantuan program Maple.
Teori-teori yang mendasari penelitian ini adalah riset operasi, model jaringan, menentukan jarak minimum dengan pohon rentang minimum (minimal spanning tree), algoritma Prim, program Maple pada jaringan, yaitu aplikasi program Maple terhadap pohon rentang minimum dari jaringan distribusi air Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes. Metode atau langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah menemukan masalah, merumuskan masalah, pengambilan data, pembentukan model, analisis dan pemecahan masalah, penarikan kesimpulan.
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari PDAM Kabupaten Brebes, yaitu berupa peta wilayah Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes beserta panjang pipa distribusi kemudian dibuat gambar jaringan dari pendistibusian air, setelah itu berdasarkan gambar jaringan tersebut dibuat daftar program Maple
untuk menemukan pohon rentang minimum dan jarak minimum distibusi air ke Jatibarang, Kabupaten Brebes sehingga diperoleh nilai 8324,4 m, yang merupakan tujuan dari permasalahan ini. Selain dengan menggunakan Maple penulis juga melakukan perhitungan dengan menggunakan algoritma Prim yang ternyata juga menghasilkan nilai yang sama yaitu 8324,4 m. Artinya panjang pipa yang dibutuhkan dari sumber Sungai Kaligiri sampai tujuan adalah 8324,4 m.
Dari hasil perhitungan baik dengan menggunakan program Maple maupun dengan algoritma Prim menghasilkan nilai yang sama, ini berarti bahwa perhitungan pohon rentang minimum ini mengakibatkan penghematan penggunaan pipa distribusi sepanjang 459 m yang berasal dari pengurangan panjang sebelumnya yaitu 8783,4 m dengan hasil perhitungan. Dalam pembuatan gambar jaringan distribusi air hendaknya dibuat sejelas mungkin sehingga tidak terjadi kesalahan dalam membuat daftar program Maple dalam mengoperasikan program Maple haruslah lebih teliti agar hasil yang diinginkan tercapai. Dengan menggunakan program Maple ini, semoga memberikan sumbangan ide kepada PDAM Kabupaten Brebes dalam penentuan kebijakan pemasangan pipa distribusi air sehingga dapat meminimumkan biaya operasional pemasangan pipa.