BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi modern seperti sekarang ini menuntut setiap individu untuk selalu berbuat yang terbaik. Seseorang berusaha berbuat yang terbaik untuk memenuhi tuntutan dari perkembangan, sebagai awal untuk mencapai kebahagian hidup.
Olahraga memberi kesempatan yang sangat ideal untuk menyalurkan tenaga dengan jalan yang baik (di dalam lingkungan persaudaraan dan persahabatan untuk persatuan yang sehat dan suasana yang akrab serta gembira) menuju kehidupan yang serasi, selaras dan seimbang untuk mencapai kebahagiaan hidup yang sejati.
Olahraga telah mengalami perkembangan saat ini. Dunia olahraga bukan hanya sebagai sarana untuk pencapaian hidup sehat saja, tetapi olahraga berkembang menjadi sarana untuk bisnis. Olahraga dijadikan sarana untuk bisnis dengan cara investasi atau penanaman modal dalam bidang olahraga, contoh kecilnya ialah sebuah badan usaha atau semacamnya mempromosikan produknya melalui olahraga dengan menjadi sponsor, baik itu sponsor utama maupun sponsor pendukung.
Pekembangan olahraga dunia yang sedemikian pesat ini menuntut atlet
atau olahragawan untuk menghasilkan yang terbaik lewat prestasi yang maksimal.
Pencapaian prestasi yang tinggi melalui olahraga, dapat mengangkat nama
seseorang juga nama bangsa di dunia internasional. Namun demikian, prestasi
olahraga yang tinggi tidak didapat dengan mudah.
Meningkatnya prestasi olahraga, tidak hanya bergantung pada lamanya seseorang melakukan latihan. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kenaikan prestasi seorang olahragawan (Sadoso Sumosardjuno, 1986:23). Seperti halnya yang diungkapkan Engkos Kosasih (1985:26), dalam pembinaan prestasi olahraga ada beberapa faktor yang harus mendapatkan perhatian besar antara lain:
(1) tingkat kesegaran jasmani yang diperlukan untuk setiap cabang olahraga
(2) keterampilan (teknik) dan taktik
(3) masalah lingkungan dalam arti yang luas
(4) keberuntungan.
Pendapat Engkos Kosasih di atas menerangkan bahwa dalam pembinaan prestasi olahraga ada beberapa faktor yang mendapatkan perhatian besar. Penulis beranggapan, faktor tingkat kesegaran jasmani mempunyai peranan yang penting dalam penampilan olahraga tanpa mengesampingkan faktor lain. Dengan tingkat kesegaran jasmani yang baik, seseorang dapat relatif lebih baik dalam pencapaian prestasi dibanding seseorang yang tingkat kesegaran jasmaninya kurang baik.
Menurut Sadoso Sumosardjuno (1986:19), kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari – hari dengan gampang tanpa merasa lelah yang berlebihan dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan – keperluan mendadak. Kesegaran jasmani merupakan kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar, dimana orang yang kesegaran jasmaninya kurang tidak akan dapat melakukannya.
Kesegaran jasmani terdiri atas ketahanan, kekuatan, kelincahan, tenaga, keseimbangan, kecepatan, dan kelentukan (Engkos Kosasih,1985:27). Sedangkan Sadoso Sumosardjuno (1986:19) menyatakan, kesegaran jasmani mempunyai empat macam komponen yaitu ketahanan jantung dan peredaran darah (cardiovascular endurance), kekuatan (strength), ketahanan otot (muscular endurance), dan kelenturan (flexibility). Berbagai komponen kesegaran jasmani yang ada, kekuatan dalam hal ini kekuatan otot merupakan komponen yang penting dalam olahraga. Pate, Rotella, Mc Clenaghan (1993:300) menyatakan, kekuatan otot adalah penentu penampilan yang penting pada banyak kegiatan olahraga.
Kekuatan otot dalam olahraga renang mempunyai peranan yang penting. Menurut Sukintoko dan Sukarno (1983:73), setiap kecepatan maju dalam berenang adalah hasil dari dua kekuatan. Satu kekuatan cenderung untuk menahannya disebut hambatan yang disebabkan oleh air yang harus didesak maju, kekuatan yang kedua ialah kekuatan yang mendorongnya maju disebut dorongan yang diperoleh dari gerakan atau tarikan lengan dan dorongan tungkai.
Kekuatan dalam hal ini kekuatan otot lengan dan otot tungkai, secara bersama berperan dalam menghasilkan gerakan maju dalam berenang. Tetapi berdasarkan pengalaman penulis, secara tersendiri otot lengan dan otot tungkai menghasilkan gerakan maju yang berbeda. Hal ini dapat dibuktikan secara sedarhana yaitu dengan percobaan berenang dengan hanya menggunakan satu