SARI
Keterampilan menyimak sangat berperan dalam kehidupan manusia di lingkungan masyarakat. Peran penting penguasaan keterampilan menyimak sangat tampak di lingkungan sekolah. Dari hasil pengamatan di Mts Taqwal Ilah, empat puluh dua persen waktu penggunaan bahasa di sekolah tertuju pada menyimak, namun hasil yang diperoleh kurang memuaskan. Hal ini dikarenakan siswa banyak yang menganggap bahwa kegiatan menyimak adalah kegiatan yang sangat mudah, ada pula yang menganggap bahwa keterampilan menyimak dapat dikuasai dengan sendirinya. Berdasarkan observasi awal diketahui bahwa keterampilan menyimak dongeng siswa kelas VIIG MTs Taqwal Ilah Semarang masih rendah. Guru telah menerapkan metode pembelajaran yang tepat, namun siswa masih merasa bosan dan kurang tertarik dengan pembelajaran. Salah satu metode dalam meningkatkan keterampilan menyimak dongeng pada siswa yakni dengan penerapan media OHP.
Berdasarkan paparan di atas, permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah peningkatan keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas VIIG MTs Taqwal Ilah Semarang setelah mengikuti pembelajaran menyimak dongeng dengan media OHP? dan (2) bagaimanakah perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran menyimak dongeng dengan media OHP? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan keterampilan menyimak dongeng siswa setelah diberikan pembelajaran dengan media OHP, dan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa kelas VIIG setelah mengikuti pembelajaran menyimak dongeng dengan media OHP.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIG MTs Taqwal Ilah Semarang. Pengambilan data dilakukan melalui tes dan nontes. Alat pengambilan data yang digunakan berupa observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dengan teknik kuantitatif dan teknik kualitatif.
Berdasarkan analisis data penelitian keterampilan menyimak dongeng siswa pada siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 6,4. Nilai rata-rata pada siklus I sebesar 77,5 dan termasuk dalam kategori baik. Adapun nilai rata-rata siklus II sebesar 83,9 atau termasuk dalam kategori baik. Peningkatan nilai rata-rata pada tes siklus II juga diikuti dengan perubahan perilaku negatif menjadi positif. Pada siklus II siswa lebih tertarik dan merasa senang dengan pembelajaran menyimak dongeng dengan media OHP.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, saran yang dapat disampaikan penulis adalah (1) guru hendaknya peka terhadap keinginan siswa. Guru hendaknya berusaha untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan siswa dalam belajar, agar siswa tidak merasa bosan ketika belajar. (2) pembelajaran dengan media OHP dapat dijadikan alternatif bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia untuk membelajarkan keterampilan menyimak khususnya menyimak dongeng karena telah terbukti mampu meningkatkan keterampilan menyimak dongeng dan mampu mengubah perilaku siswa kearah positif.