ABSTRAK
Metode pembelajaran portofolio dengan pendekatan STM merupakan metode pembelajaran yang dirancang agar peserta didik dapat memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik empirik dengan mengaitkan konsep Sains yang dipelajari, Teknologi dan Masyarakat (STM). Dalam pembelajaran ini siswa mencari data langsung dari mulai identifikasi masalah sampai pelaksanaan gelar kasus (show case) hal ini dapat mendekatkan siswa dengan objek yang dibahas. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah; (1) bagaimana penerapan metode pembelajaran portofolio dengan pendekatan STM pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 15 Semarang kelas X tahun ajaran 2006/2007?, dan (2) hambatan-hambatan apakah yang ditemui dalam menerapkan metode pembelajaran portofolio dengan pendekatan STM?.
Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data menggunakan metode pengamatan (observasi), wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis dengan cara menggunakan analisis interaktif. Fokus dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar menggunakan metode pembelajaran portofolio dengan pendekatan STM dan siswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran portofolio dengan pendekatan STM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran portofolio dengan pendekatan STM di SMA Negeri 15 Semarang dilaksanakan satu kali dalam setahun yaitu pada semester ganjil dalam kegiatan ekstrakurikuler dari mulai apersepsi/inisiasi/eksplorasi (identifikasi masalah) sampai dengan aplikasi konsep/nilai moral/pengembangan sikap melalui gelar kasus (show case) dalam bentuk portofolio dokumentasi dan portofolio tayangan, di SMA Negeri 15 Semarang kegiatan ini dinamai praktik belajar kewarganegaraan. Pembelajaran portofolio dengan pendekatan STM dapat meningkatkan antusiasme siswa, sehingga siswa menjadi aktif hal ini terlihat siswa sering melontarkan pertayaan dan pernyataan yang jauh dari dugaan guru. Sedangkan hambatan-hambatan dalam pembelajaran portofolio dengan pendekatan STM yaitu waktu, biaya, kompetensi guru, dan kurang adanya jalinan komunikasi yang erat antara pihak sekolah, keluarga, masyarakat khususnya para birokrat. Waktu dalam pembelajaran portofolio dengan pendekatan STM yaitu dimulai pada minggu ke-20 (14 Nov 2006) sampai minggu ke-27 (29 Desember 2006). Kompetensi guru ekonomi di SMA Negeri 15 Semarang sudah cukup baik hanya saja mereka belum terbiasa dan masih awam dengan metode pembelajaran seperti ini. Biaya untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran portofolio dengan pendekatan STM ditanggung oleh siswa. Kerja sama sekolah, keluarga, masyarakat terutama birokrat terjalin pada saat siswa mengunjungi Dinas Kesehatan (DINKES) kota Semarang, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan para Perajin tahu di Kampung Tandang.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran portofolio dengan pendekatan STM menjadikan siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Hambatan-hambatan dalam pembelajaran portofolio dengan pendekatan STM yang menonjol adalah jalinan komunikasi antara pihak sekolah, keluarga dan masyarakat khususnya para birokrat masih kurang karena belum terbiasa. Untuk itu diharapkan para guru perlu mencoba pembelajaran portofolio dengan pendekatan STM. Selain itu sekolah perlu menjalin kerja sama yang lebih baik dengan keluarga, masyarakat terutama para birokrat untuk menerapkan metode pembelajaran seperti ini atau sejenisnya.