ABSTRAK
Rasa internalized dan apresiasi siswa terhadap statistika dapat lebih ditingkatkan serta potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang secara optimal apabila paradigma pembelajaran yang sedang berlangsung disempurnakan, khususnya terkait dengan cara sajian pelajaran dan suasana pembelajaran. Paradigma baru ini dirumuskan sebagai siswa aktif mengkonstruksi-guru membantu, dengan pendekatan kontekstual melalui model pembelajaran berbasis penemuan (inquiry-based learning) dengan salah satu kunci yakni memahami pikiran anak untuk membantu anak belajar. Oleh sebab itu pembelajaran berbasis penemuan perlu dipelajari. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar matematika pokok bahasan statistika menggunakan pendekatan belajar berbasis penemuan (inquiry-based learning) lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan pendekatan konvensional (ekspositori) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Semarang tahun pelajaran 2004/2005? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan pendekatan belajar berbasis penemuan (inquiry-based learning) di dalam pembelajaran matematika pokok bahasan statistika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Semarang tahun pelajaran 2004/2005.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Semarang. Dengan menggunakan teknik random sampling diperoleh dua kelas sebagai kelas sampel, sebagai kelompok eksperimen adalah kelas VIII B dan sebagai kelompok kontrol adalah kelas VIII C. Pada kelas eksperimen diterapkan pembelajaran berbasis penemuan, sedang pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran ekspositori. Metode pengumpulan data adalah dengan metode dokumenter, metode tes dan non tes, dan metode observasi. Sintaks (alur proses) pembelajaran berbasis penemuan terdiri dari 5 tahap yaitu tahap-1, orientasi siswa pada masalah, tahap-2, mengorganisasi siswa untuk belajar, tahap-3, membimbing penyelidikan individual/kelompok, tahap-4, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan tahap-5, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan penemuan.
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas dari kedua kelompok diperoleh bahwa kedua kelompok tersebut normal dan homogen serta mempunyai kondisi awal yang relatif sama sehingga untuk pengujian hipotesis dapat digunakan uji-t. Dari hasil perhitungan pada lampiran, diperoleh thitung = 2,221 sedangkan nilai ttabel = 1,66. oleh karena thitung>ttabel, jadi Ho ditolak. Sehingga rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 7,47 sedang kelas kontrol sebesar 6,91. Jadi pembelajaran berbasis penemuan lebih efektif daripada pembelajaran metode ekspositori. Disarankan guru hendaknya menerapkan metode pembelajaran berbasis penemuan pada pokok bahasan statistika.