ABSTRAK
Jamu tradisional merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang harus selalu kita lestarikan. Dan sekarang banyak bermunculan produsen jamu tradisional di daerah Nguter, salah satunya adalah PT. Sabdo Palon. Perusahaan yang telah 33 tahun berkecimpung dengan jamu tradisional ini selalu berusaha untuk mempertahankan kualitasnya sehingga sampai sekarang tetap exist diantara competitor yang bermunculan.
Perusahaan yang memiliki empat agen besar untuk pemasarannya ini, selalu menjaga kualitas jamu agar dapat mempertahankan pelanggan. Skripsi ini mengambil studi kasus tentang bagaimana strategi dari dua agen, yaitu agen jamu milik Hj. Chondro Setyorini, SE , dengan agen jamu H. Sawabiman dalam hal memasarkan produk jamu PT. Sabdo Palon. Kedua agen ini dipilih karena dirasa bisa mewakili beberapa aspek, yang agen satu bagus penjulannya, dan yang agen yang kedua kurang begitu bagus dikarenakan dekat dengan competitor. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak PT. Sabdo Palon, terlebih pada kedua agen dalam upaya memasarkan produk-produknya. Metode yang digunakan peneliti untuk penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dan penarikan sample dilakukan dengan tekhnik purposive sampling, dengan selektif yang ketat, sehingga diharapkan sample merupakan responden yang benar-benar menguasai masalah yang diteliti. Cara pengumpulan data didapat dari data primer dan data sekunder, dan juga dengan melalukan observasi wawancara, dan studi pustaka. tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelian ini adalah model analisis interaktif dan validitas data menggunakan trianggulasi data, yaitu peneliti menggunakan beberapa sumber data untuk mengumpulkan data yang sama Setelah melakukan penelitian, dapat diketahui bahwa agen jamu Hj. Chondro Setyorini, SE memiliki tingkat penjualan yang tinggi. Hal ini dikarenakan Agen Rini selain bertempat di sentra PT. Sabdo Palon, dia juga melakukan hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, melakukan komunikasi melalui telepon, memberikan bonus jamu kepada pelanggan, dan memberikan potongan harga. Agen jamu H. Sawabiman yang terletak di Wonogiri, yang nota bene berdekakatan dengan competitor jamu sejenis yang lebih besar, beliau hanya memberikan bonus produk jamu baru, dan juga memberikan potongan harga yang kurang begitu besar.
Penelitioan menghasilkan bahwa agen jamu Hj. Chondro Setyorini, SE lebih berhasil dalam hal memasarakan jamu Majakani khususnya atau jamu milik PT. Sabdo Palon pada umumnya bila dibandingkan dengan agen jamu H. Sawabiman. Karena selain letak demografis yang mendukung, karena mau lebih mendekatkan diri pada pelanggan.