ABSTRAK
Tujuan Pendidikan Islam secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha membentuk kepribadian manusia sesuai dengan nilai- nilai yang terdapat dalam masyarakat dan Negara. Selain itu pendidikan harus dimengerti secara luas dan umum, sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan untuk membantu peserta didik dalam menjalankan proses pemanusiaan menuju pribadi yang dewasa, yakni sosok manusia yang terisi secara penuh bekal pengetahuan serta memiliki integritas moral yang tinggi dan berkaitan dengan pendidikan ini, maka komponen yang paling bermakna dalam proses pendidikan adalah pendidik, peserta didik, metode, dan materi, akan tetapi yang paling diutamakan adalah tujuan pendidikan karena hal tersebut merupakan inti agar peserta didik bisa diarahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan pendidikan menurut Athiyah Al-Abrasyi masih sangat relevan dengan masa sekarang, karena dalam merumuskan tujuan pendidikan tersebut, Athiyah melihat perkembangan zaman, yaitu dengan cara meneliti perkembangan zaman yang satu dengan perkembangan zaman yang lain, selain itu bukan hanya satu tempat yang beliau teliti, akan tetapi beberapa tempat (Negara Islam), karena perkembangan setiap zaman itu berbeda, dikarenakan banyaknya penagruh dari luar sehingga hal tersebut mempengaruhi tingkah laku seseorang itu apabila dilihat dari akhlaknya. Sedangkan apabila dilihat dari kehidupan, secara nyata dapat disimpulkan bahwa orang modern atau yang hidup pada zaman sekarang lebih mementingkan kehidupan di dunia. Apabila dari segi- segi mamfaat, mereka yang hidup pasa masa kini memang memamfaatkan sesuatu, akan tetapi bukan pada jalannya, sehingga banyak yang disalah gunakan dan akibatnya juga kembali kepada manusia tersebut, sesuai dengan perbuatannya. Dan apabila dari segi memamfaatkan tenaga untuk bekerja, hal tersebut sudah banyak, akan tetapi banyak juga orang yang kerjanya hanya pengangguran sehingga keluarga yang menjadi tanggung jawabnya tidak bias dipenuhi dengan baik.
Berdasarkan Latar Belakang di atas, maka penulis memformulasikan terhadap salah satu karangan Athiyah Al- Abrasyi Tentang Pendidikan Islam Dalam kitab Al Tarbiyah Al- Islamiyyah Wa Falaasifatuha. Untuk itu perlu dikaji kembali Tujuan Pendidikan Islam, baik dari Al-Qur’an dan Al-Hadits, sejarah islam, maupun tulisan para ulama’ sarjana muslim dari berbagai disiplin ilmu dalam rangka mencari paradigma baru pendidikan islam pada zaman keemasan. Penelitian ini bersikap deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian Library Research.
Mengutip Beralson, M Zainuddin, menyatakan bahwa teknik analisis yang digunakan untuk untuk mendeskripsikan data secara obyektif dan sistematis dari isi yang tampak dalam arti sebagai metodologi. Analisis ini dipergunakan untuk menemukan karakteristik subjek, misalnya bagaimana corak pemikiran Athiyah Al-abrasyi, apakah dipengaruhi oleh lingkungan dan doktrin yang ada pada dirinya. Maksud dari analisa adalah proses pemisah-misahan materi (data) penelitian yang telah terkumpul ke dalam satuan-satuan, elemen-elemen atau unitunit. Data yang diperoleh disusun dalam satuan-satuan yang teratur dengan cara meringkas dan memilih, mencari sesuai tipe, kelas , urutan, pola atau nilai yang ada.
Dengan penelitian tersebut dapat menghasilkan bahwa tujuan yang diangkat oleh Athiyah Al-Abrasyi ialah masih dikonsumsi oleh masyarakat luas, baik di Negara islam maupun dinegara hukum seperti Indonesia.
Hasil pemaparan diatas diharapkan mampu menggugah semangat para pendidik dan senantiasa memperbaiki kualitasnya sebagai pendidik, selain itu tidak mengabaikan tugas utamanya, yaitu mencerdaskan anak bangsa dan mendidik moral mereka dengan baik, oleh karena Athiyah Al Abrasyi mempunyai tujuan pendidikan islam yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Tujuan Pendidikan Islam secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha membentuk kepribadian manusia sesuai dengan nilai- nilai yang terdapat dalam masyarakat dan Negara. Selain itu pendidikan harus dimengerti secara luas dan umum, sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan untuk membantu peserta didik dalam menjalankan proses pemanusiaan menuju pribadi yang dewasa, yakni sosok manusia yang terisi secara penuh bekal pengetahuan serta memiliki integritas moral yang tinggi dan berkaitan dengan pendidikan ini, maka komponen yang paling bermakna dalam proses pendidikan adalah pendidik, peserta didik, metode, dan materi, akan tetapi yang paling diutamakan adalah tujuan pendidikan karena hal tersebut merupakan inti agar peserta didik bisa diarahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan pendidikan menurut Athiyah Al-Abrasyi masih sangat relevan dengan masa sekarang, karena dalam merumuskan tujuan pendidikan tersebut, Athiyah melihat perkembangan zaman, yaitu dengan cara meneliti perkembangan zaman yang satu dengan perkembangan zaman yang lain, selain itu bukan hanya satu tempat yang beliau teliti, akan tetapi beberapa tempat (Negara Islam), karena perkembangan setiap zaman itu berbeda, dikarenakan banyaknya penagruh dari luar sehingga hal tersebut mempengaruhi tingkah laku seseorang itu apabila dilihat dari akhlaknya. Sedangkan apabila dilihat dari kehidupan, secara nyata dapat disimpulkan bahwa orang modern atau yang hidup pada zaman sekarang lebih mementingkan kehidupan di dunia. Apabila dari segi- segi mamfaat, mereka yang hidup pasa masa kini memang memamfaatkan sesuatu, akan tetapi bukan pada jalannya, sehingga banyak yang disalah gunakan dan akibatnya juga kembali kepada manusia tersebut, sesuai dengan perbuatannya. Dan apabila dari segi memamfaatkan tenaga untuk bekerja, hal tersebut sudah banyak, akan tetapi banyak juga orang yang kerjanya hanya pengangguran sehingga keluarga yang menjadi tanggung jawabnya tidak bias dipenuhi dengan baik.
Berdasarkan Latar Belakang di atas, maka penulis memformulasikan terhadap salah satu karangan Athiyah Al- Abrasyi Tentang Pendidikan Islam Dalam kitab Al Tarbiyah Al- Islamiyyah Wa Falaasifatuha. Untuk itu perlu dikaji kembali Tujuan Pendidikan Islam, baik dari Al-Qur’an dan Al-Hadits, sejarah islam, maupun tulisan para ulama’ sarjana muslim dari berbagai disiplin ilmu dalam rangka mencari paradigma baru pendidikan islam pada zaman keemasan. Penelitian ini bersikap deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian Library Research.
Mengutip Beralson, M Zainuddin, menyatakan bahwa teknik analisis yang digunakan untuk untuk mendeskripsikan data secara obyektif dan sistematis dari isi yang tampak dalam arti sebagai metodologi. Analisis ini dipergunakan untuk menemukan karakteristik subjek, misalnya bagaimana corak pemikiran Athiyah Al-abrasyi, apakah dipengaruhi oleh lingkungan dan doktrin yang ada pada dirinya. Maksud dari analisa adalah proses pemisah-misahan materi (data) penelitian yang telah terkumpul ke dalam satuan-satuan, elemen-elemen atau unitunit. Data yang diperoleh disusun dalam satuan-satuan yang teratur dengan cara meringkas dan memilih, mencari sesuai tipe, kelas , urutan, pola atau nilai yang ada.
Dengan penelitian tersebut dapat menghasilkan bahwa tujuan yang diangkat oleh Athiyah Al-Abrasyi ialah masih dikonsumsi oleh masyarakat luas, baik di Negara islam maupun dinegara hukum seperti Indonesia.
Hasil pemaparan diatas diharapkan mampu menggugah semangat para pendidik dan senantiasa memperbaiki kualitasnya sebagai pendidik, selain itu tidak mengabaikan tugas utamanya, yaitu mencerdaskan anak bangsa dan mendidik moral mereka dengan baik, oleh karena Athiyah Al Abrasyi mempunyai tujuan pendidikan islam yang sesuai dengan perkembangan zaman.