ABSTRAK
Ilmu balaghah memiliki tiga cabang ilmu yaitu ma’ani, bayan dan badi’. Berkenaan dengan hal itu skripsi ini membahas tentang salah satu cabang ilmu balaghah yaitu ilmu ma’ani khususnya kalam insya’ dalam khutbah Jum’ah Sunan Giri. Dalam ilmu balaghah kalam insya’ adalah kalam yang pembicaraannya tidak dapat disebut sebagai orang yang benar atau dusta. Kalam insya’ dibagi menjadi dua yaitu kalam insya’ thalabi dan ghoiru thalabi. Sedangkan Sunan Giri adalah seorang wali yang sangat berpegang teguh pada ajaran Alquran dan Sunnah Rasul, sehingga beliau bukan saja disegani dikalangan masyarakat banyak, bahkan juga para wali songo itu sendiri. Beliau termasuk seorang ulama yang wira’i, yang sangat berhati-hati dalam memutuskan hukum karena takut terperosok ke dalam jurang kesyirikan. Maka dari itu, dalam urusan ubudiyah beliau benar-benar berpegag teguh pada Alquran dan Hadits Nabi SAW.
Adapun titik fokus permasalahan dalam pembahasan ini adalah: (a) Apa sajakah macam-macam kalam insya’ dalam khutbah jum’ah Sunan Giri pada bulan jumadil awwal?, (b) Apa sajakah makna-makna kalam insya’ dalam khutbah jum’ah Sunan Giri pada bulan jumadil Awwal? Sedangkan Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif. Berdasarkan dari analisis tersebut dapat diperoleh bahwa: kalam insya’I yang ditemukan dalam khutbah jum’at Sunan Giri yaitu sebagai berikut kalam insya’I thalabi : amar, istifham, nida’ dan qosam. Terdiri atas 11 amar, 11 istifham,8 nida’ dan kalam insya’I ghoiru tholabi: 1 qosam.