BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bangunan gedung adalah hasil pekerjaan konstruksi dimana sebagian atau seluruhnya berada di atas tanah. Bangunan gedung berfungsi untuk hunian atau tempat tinggal, sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk kegiatan usaha maupun kegiatan khusus. Salah satu jenis bangunan gedung yaitu hotel. Menurut Sulastiyono (2006), hotel merupakan gedung atau bangunan yang dikelola oleh perusahaan atau perseorangan dan dijadikan tempat beraktivitas serta pelayanan umum ditujukan untuk orang yang sedang melakukan perjalanan.
Kebakaran adalah peristiwa yang menimbulkan kerugian serta tidak diinginkan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana menghimpun data kebakaran di Indonesia pada tahun 2010 hingga tahun 2017 sebanyak 1212 kejadian. Beberapa contoh kebakaran gedung yang terjadi pada Gedung MPR/DPR yang terjadi pada tahun 2017, penyebab kebakaran tersebut karena korsleting listrik pada mesin pendingin yang berada diplafond gedung dan kebakaran pada Gedung Hotel Novita di Jambi pada tahun 2018, kebakaran tersebut disebabkan karena korsleting listrik di gedung lantai 4, kerugian pada Hotel Novita ini mencapai ratusan miliar dikarenakan sebagian besar fasilitas dan ruang mulai dari lantai 1 sampai lantai 9 terbakar.
Dampak dari kebakaran tersebut antara lain banyaknya korban jiwa dan kerugian secara material, dimana pada saat bencana kebakaran tersebut ada beberapa pengunjung yang tidak bisa atau terlambat menyelamatkan diri serta bangunan tersebut rusak dan runtuh akibat api yang membara. Beberapa kebakaran di Indonesia terjadi pada bangunan hotel, salah satu penyebabnya yaitu kurangnya atau tidak berfungsinya dari sistem proteksi kebakaran. Sistem proteksi kebakaran pada gedung merupakan sistem proteksi yang di mana digunakan untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya kebakaran dan dapat melindungi bangunan dari bahaya kebakaran.
Untuk meminimalisir terjadinya kebakaran maka dilakukanlah penelitian tentang evaluasi keandalan sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung, dimana perlu adanya sistem proteksi kebakaran di tiap – tiap gedung serta kelengkapan dan perletakan sistem proteksi kebakaran agar dapat digunakan dengan baik dan maksimal. Penelitian ini dilakukan di Hotel Prima Inn yang terletak di Yogyakarta, metode yang digunakan yaitu analisis dengan observasi langsung di lapangan. Dari hasil penelitian ini diharapan dapat menambah informasi tentang kelengkapan dan kelayakan sistem proteksi gedung pada hotel Prima Inn di Yogyakarta.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah perlengkapan dan perletakan sistem proteksi kebakaran pada Hotel Prima Inn Yogyakarta sudah sesuai dengan standar sistem proteksi kebakaran yang berlaku?
2. Apakah terjadi penurunan kualitas, kerusakan atau kehilangan dari sistem proteksi kebakaran pada Hotel Prima Inn Yogyakarta, bagaimana kondisi fisik dari sistem proteksi kebakaran pada Hotel Prima Inn Yogyakarta?
1.3. Lingkup Penelitian
Lingkup dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan di Hotel Prima Inn Yogyakarta.
2. Penelitian ini hanya membahas tentang sistem proteksi kebakaran di Hotel Prima Inn Yogyakarta.
3. Penelitian ini hanya mengkaji tentang kelengkapan dan kelayakan sistem Proteksi kebakaran di Hotel Prima Inn Yogyakarta.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian untuk mengevaluasi keandalan sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung bertingkat sedang yang terdiri dari:
1. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan perletakan sarana sistem proteksi kebakaran pada Hotel Prima Inn Yogyakarta apakah sudah sesuai terhadap peraturan terkait.
2. Melakukan penilaian sistem proteksi kebakaran terhadap penurunan kualitas, kerusakan atau kehilangan dan mengetahui kondisi fisik dari sistem proteksi kebakaran pada Hotel Prima Inn Yogyakarta
1.5. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan informasi dan gambaran mengenai penerapan sistem proteksi kebakaran pada gedung di Hotel Prima Inn.
2. Memberikan informasi dan gambaran mengenai proteksi kebakaran yang memenuhi peraturan dan memiliki nilai baik dalam keandalan sistem keselamatan bangunan.
3. Bisa dijadikan referensi bagi pengembang maupun pemilik gedung sebagai acuan tingkat keselamatan gedung terhadap bahaya kebakaran