BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Negara Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan hasil alamnya. Salah satu contohnya adalah kelapa. Kelapa merupakan tanaman yang mempunyai berbagai manfaat bagi kehidupan manusia, mulai dari buah, daun, batang, sampai akarnya. Buah kelapa adalah bagian pohon kelapa yang sering dimanfaatkan untuk kehidupan manusia yaitu untuk memasak, selain itu buah kelapa bisa dibuat minyak kelapa.
Virgin Coconut Oil merupakan nama lazim dari minyak kelapa murni yang sedang menjadi pusat perhatian, karena dapat digunakan untuk pengobatan alternatif. Hal ini telah dirintis oleh Dr Bambang Setiadi dari UGM melalui proses penelitian yang sangat lama. Doktor pengelola Laboratorium Kimia Fisik Fakultas MIPA UGM telah mengubah wajah minyak kelapa dari anggapan sebagai ‘pembunuh’ menjadi ‘juru selamat’ (Julia, 2005). Selama ini ada anggapan bahwa minyak kelapa sebagai penyebab penyakit jantung koroner dan stroke sehingga secara sengaja menghindari minyak kelapa dari diet hariannya baik secara langsung maupun tidak langsung. Kurangnya informasi tentang manfaat minyak kelapa bagi kesehatan menyebabkan kalah pamor dengan minyak sawit (oleat), minyak kedelai, dan minyak jagung (http://www.alatkesehatan.com/index.php).
Komponen minyak kelapa adalah asam lemak jenuh sekitar 90% dan asam lemak tak jenuh sekitar 10%. Tingginya kandungan asam lemak jenuh menjadikan minyak kelapa sebagai sumber saturated fat. Asam lemak jenuh minyak kelapa didominasi oleh asam laurat yang memiliki rantai C12 dan termasuk asam lemak rantai menengah atau Medium Chain Fatty Acid (MCFA). Jumlah asam laurat dalam minyak kelapa sekitar 52% (hampir setara dengan Air Susu Ibu) sehingga minyak kelapa sering disebut minyak laurat (http://www.alatkesehatan.com/ index.php).
Virgin Coconut Oil (VCO) mempunyai banyak manfaat, selain berfungsi untuk menggoreng makanan, Virgin Coconut Oil (VCO) juga berperan membantu mencegah penyakit jantung, kanker, diabetes, memperbaiki pencernaan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah infeksi virus HIV, dan SARS. Dari hasil penelitian di Papua Nugini yang tingkat konsumsi masyarakatnya terhadap kelapa cukup tinggi, menunjukkan bahwa masyarakat yang sering mengkonsumsi minyak kelapa lebih kurus dan amat jarang terkena penyakit jantung koroner dan stroke (http://www.alatkesehatan.com/index. php).
Virgin Coconut Oil (VCO) mempunyai kandungan asam lemak rantai menengah (asam laurat dan asam miristat) dan asam lemak rantai pendek (asam kaproat, asam kaprilat, dan asam kaprat) yang tinggi, sehingga mampu mengatasi kelebihan berat badan (obesitas), karena asam lemak tersebut langsung dibakar oleh tubuh dan menghasilkan energi. Keunggulan asam lemak jenuh Virgin Coconut Oil (VCO) adalah kemampuannya sebagai antimikroba. Monogliserida dari asam laurat telah terbukti bisa menginaktivasi virus penyebab hepatitis C, herpes, SARS, dan HIV. Hal ini disebabkan asam laurat dapat melarutkan membran virus yang berupa lipid sehingga akan mengganggu kekebalan virus (http://www.alatkesehatan.com/index. php).
Pembuatan Virgin Coconut Oil dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan pemanasan suhu rendah (slow cooking), cara pancingan, dan cara pengadukan (sentrifugal). Cara pemanasan menyebabkan bau tengik karena proses oksidasi dan menguapkan asam kaprat dan asam kaproat, sedangkan cara pancingan sering tidak memuaskan karena hasilnya sedikit. Cara yang lebih baik untuk membuat Virgin Coconut Oil adalah dengan cara pengadukan (sentrifugal), karena prosesnya cepat, murah, sederhana, dan minyak yang dihasilkan tidak berbau tengik karena proses oksidasi. Telah ada orang yang mencoba membuat Virgin Coconut Oil dengan cara pengadukan (sentrifugal). Waktu pengadukan yang digunakan adalah 15 menit (Cahyana, 2005). Hal inilah yang mendorong penulis untuk meneliti pengaruh waktu pengadukan terhadap kualitas Virgin Coconut Oil, sehingga dapat mengetahui kualitas Virgin Coconut Oil.
B. PERMASALAHAN
Virgin Coconut Oil (VCO) dapat dibuat dengan cara pengadukan (sentrifugal). Diduga dengan waktu pengadukan yang berbeda, maka kualitas Virgin Coconut Oil (VCO) yang dihasilkan juga berbeda. Dalam penelitian ini penulis merumuskan permasalahan yaitu
1. Bagaimanakah pengaruh waktu pengadukan terhadap kualitas Virgin Coconut Oil (VCO) yang meliputi kadar air, berat jenis, indeks bias, angka asam, angka penyabunan, angka iod, angka peroksida, dan komposisi Virgin Coconut Oil (VCO)?
2. Berapakah waktu pengadukan yang optimum untuk menghasilkan Virgin Coconut Oil (VCO) dengan kualitas terbaik?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh waktu pengadukan terhadap kualitas Virgin Coconut Oil (VCO) yang meliputi kadar air, berat jenis, indeks bias, angka asam, angka penyabunan, angka iod, angka peroksida, dan komposisi Virgin Coconut Oil (VCO).
2. Mengetahui waktu pengadukan yang optimum untuk menghasilkan Virgin Coconut Oil (VCO) dengan kualitas terbaik.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan akan menambah pengetahuan kepada masyarakat tentang waktu pengadukan yang paling optimum untuk menghasilkan Virgin Coconut Oil (VCO) dengan kualitas terbaik.