Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

17. Pengaruh modal dan efisiensi operasional terhadap pembiayaan serta implikasinya pada bank syariah di indonesia

BAB I 
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Perbankan Syariah di Indonesia semakin berkembang seiring dengan berkembangnya pertumbuhan penduduk yang berpenduduk mayoritas beragama Islam. Perbankan Syariah menjadi alternatif sistem Perbankan yang memiliki berbagai macam produk dan pelayanan yang beragam akan siklus operasionalnya serta memiliki kemampuan menghasilkan profit menjadi indikator penting untuk keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam jangka panjang.
Bank Syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai fungsi dan tujuan penting dalam perekonomian. Fungsi dan tujuan Bank Umum Syariah meliputi kemakmuran ekonomi yang meluas, penyerapan tenaga kerja dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimal, keadilan sosial ekonomi, distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata, stabilitas nilai uang, mobilitas dan investasi tabungan yang menjamin adanya pengembalian yang adil dan pelayanan yang efektif. Bank umum Syariah menjadikan Indonesia negara yang menganut dua sistem perbankkan yaitu Perbankan konvensional dan Perbankan Syariah (Idroes,2011)
Menurut Muhamad (2014) bank pada umumnya dan bank Syariah pada khususnya adalah lembaga yang didirikan dengan orientasi laba. Untuk mendirikan lembaga demikian ini perlu didukung dengan aspek
permodalan yang kuat. Kekuatan aspek permodalan ini memungkinkan terbangunnya  kondisi  bank  yang  dipercaya  oleh  masyarakat. Sebagaimana diketahui bersama, bank adalah lembaga kepercayaan. Sehubungan dengan persoalan kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut, maka manajemen bank harus menggunakan semua perangkat operasionalnya untuk mampu menjaga kepercayaan masyarakat itu.
Salah  satu  perangkat  yang  sangat  strategis  dalam  menopang kepercayaan itu adalah perkembangan dan kemajuan bank sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat. Setiap penciptaan aktiva, disamping berpotensi menghasilkan keuntungan juga berpotensi menimbulkan terjadinya risiko. Oleh karena itu modal juga harus dapat digunakan untukmenjaga kemungkinan terjadinya risiko kerugian atas investasi pada aktiva,   terutama   yang   berasal   dari   dana-dana   pihak   ketiga   atau masyarakat.  Peningkatan  peran  aktiva  sebagai  penghasil  keuntungan harus  secara  simultan   dibarengi   dengan   pertimbangan   risiko   yang mungkin timbul guna melindungi kepentingan para pemilik dana (Muhamad, 2014).
Menurut Idroes (2011) permodalan bagi bank sebagaimana perusahaan pada umumnya selain berfungsi sebagai sumber utama pembiayaan terhadap kegiatan operasionalnya juga berperan sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian. Selain itu, modal juga berfungsi untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan bank dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi. Sebagai salah satu aspek yang paling mendasar dalam pelaksanaan prinsip kehati-hatian, bank harus memenuhi kecukupan permodalan. Hal ini menjadi fokus utama dari seluruh pengawasan bank di seluruh dunia. Modal yang dimiliki suatu bank pada dasarnya harus cukup untuk menutupi seluruh risiko usaha yang dihadapi bank.
Berbagai masalah pernah terjadi mengenai tingkat kecukupan modal di berbagai negara, sepeti krisis moneter yang dimulai pada pertengahan  tahun  1997.  Pada  saat  itu  nilai  tukar  mata  uang  rupiah
terdepresiasi  terhadap  dolar  Amerika  Serikat,  menyebabkan  sebagian besar perusahaan tidak mampu membayar pinjaman kepada bank. Akibatnya Perbankan juga menghadapi risiko tidak mampu membayar kewajibannya yang sebagian besar dibiayai oleh pinjaman luar negeri dan dana masyarakat. Besarnya cadangan kredit dan kerugian sebagai dampak selisih nilai tukar mengakibatkan menurunnya modal Perbankan sehingga sebagian besar bank tidak mampu lagi untuk memenuhi kewajibannya terhadap kecukupan modal. Pada akhirnya akan menurunkan kinerja Perbankan yang dapat diidentifikasikan dalam bentuk analisa laporan ke- uangan   dengan   menggunakan   rasio-rasio   keuangan   seperti   rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas dan rasio keuangan lainnya Banyak faktor yang dapat mempengarui tingkat kecukupan modal pada  Perbankan  yang  salah  satu  nya  adalah  kualitas  aset.  Menurut Muljono (1995) dalam Hendra (2006) penilaian kualitas aset merupakan penilaian terhadap kondisi aset bank dan kecukupan manajemen risiko kredit. Kelangsungan usaha bank tergantung pada kesiapan untuk menghadapi risiko kerugian dari penanaman dana. Penilaian kualitas aset mencerminkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya.
Menurut Ita Akmal (2013) fungsi Perbankan Syariah sebagai lembaga intermediary antara masyarakat yang kelebihan modal dengan masyarakat yang kekurangan modal telah berjalan dengan baik. Tentu, untuk   dapat   menjalankan   fungsinya   tersebut   dibutuhkan   kondisi Perbankan yang sehat. Kondisi Perbankan yang sehat mampu menjaga kepercayaan masyarakat dan investor terhadap kinerja Perbankan itu sendiri.  Pada  Kasus  Bank  Century pada  tahun  2008,  terdapat  banyak penyelewengan  yang menjadikan kondisi bank itu sendiri tidak cukup sehat. Penyelewengan tersebut berupa tingkat minimum CAR atau kecukupan modal, batas maksimal pemberian kredit, FPJP (Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek). Akibatnya, ketika penabung-penabung dalam negeri mencairkan tabungan rupiahnya (rush) untuk membeli dollar yang
saat itu nilainya menguat, Bank Century gagal memenuhi kewajibannya di transaksi kliring.  Bank Century mengalami  kesulitan likuiditas dan kehilangan  kepercayaan  nasabahnya.  Bahkan,  Bank  Indonesia  melalui data per 31 Oktober 2008 mengumumkan bahwa rasio kecukupan modal atau CAR Bank Century minus hingga 3,52%. Diputuskan, dana yang dibutuhkan  guna menambah kebutuhan  modal  untuk  menaikkan  CAR menjadi 8 persen adalah sebesar Rp 632 miliar. Ketentuan kecukupan 

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi