ABSTRAK
Padi merupakan tanaman pangan yang menghasilkan beras sebagai sumber makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Tanaman padi merupakan tanaman pangan yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia . Pada saat sekarang ini, intensifikasi pertanian perlu dilakukan disebabkan karena lahan pertanian yang semakin sempit akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian (500 Ha/tahun) dan akibat pengaruh era globalisasi. Intensifikasi tersebut merupakan pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana. Adapun sapta usaha tani dalam bidang pertanian meliputi kegiatan pengolahan tanah yang tepat, pengairan yang teratur, pemilihan bibit unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit tanaman, pengolahan pasca panen dan pemasaran (Ashari, 2012).
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, mengakibatkan permintaan akan pangan juga meningkat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi permintaan tersebut adalah dengan melakukan usahatani pada komoditi padi. Desa Sambirejo merupakan salah satu daerah yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai desa sentra penanaman dan pengembangan tanaman pangan padi ini, terletak di Kabupaten Madiun. Hasil panen pada daerah tersebut mencapai 6,55 ton/ha/gabah kering sawah (Kecamatan Saradan, 2011) Sehingga memiliki potensi yang cukup besar apabila dikelola dengan baik. Permasalahan yang dihadapi petani di Desa Sambirejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun adalah rendahnya produktivitas padi yang dihasilkan apabila dibandingkan dengan produktivitas kabupaten madiun yaitu sebesar 12,72 ton/ha. Rendahnya produktivitas tersebut disebabkan karena kurangnya tingkat pengetahuan petani disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan,. Selain itu, kurangnya pengetahuan terhadap penggunaan faktor- faktor produksi, pengelolaan usahatani dan teknologi yang masih sederhana menghasilkan produksi yang kurang maksimal. Namun, terdapat keterbatasan dalam faktor-faktor produksi bagi petani tadi, lahan, dan tingginya biaya produksi akan menjadi pertimbangan dalam upaya memaksimumkan keuntungan usahataninya. Sebab petani akan mempertimbangkan secara teliti bagaimana cara mengalokasikan sumber daya yang akan dicapai dalam kegiatan usahataninya. Sehingga hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang efisiensi alokatif faktor -faktor produksi usahatani padi di daerah penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menganalisis faktor produksi yang berpengaruh pada usahatani padi di Desa Sambirejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, (2) Menganalisis efisiensi alokatif penggunaan faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi padi di Desa Sambirejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, (3)Menganalisis pendapatan petani padi di Desa Sambirejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis data kualitatif dengan menggunakan kuisioner melalui kegiatan wawancara dan tabulasi data dan metode analisis data kuantitatif dengan fungsi produksi Cobb Douglas dan perhitungan pendapatan petani. Hasil yang diperoleh yaitu:
- Faktor-faktor produksi yang berpengaruh dalam kegiatan usahatani padi di Desa Sambirejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun adalah faktor produksi benih dan tenaga kerja.
- Hasil analisis efisiensi alokatif penggunaan faktor-faktor produksi usahatani padi menunjukkan alokasi penggunaan benih sebesar 1,24 kg/ha dengan hasil lebih dari 1, sehingga belum efisien secara alokatif. Agar penggunaan benih usahatani padi efisien, maka perlu dilakukan penambahan alokasi benih sebesar 59,58 kg/ha.
- Teori fungsi produksi Cobb-Douglas memiliki beberapa kelemahan diantaranya Spesifikasi variabel yang kurang tepat, hal ini menyebabkan nilai elastisitas produksi yang diperoleh negatif atau nilainya terlalu besar atau kecil. Sehingga penambahan jumlah benih sebesar 59,58 kg/ha sangat sulit untuk diaplikasikan di lapang, mengingat jumlah benih maksimal per hektar lahan sawah adalah 40 kg/ha.
- Rata-rata total penerimaan petani padi di daerah penelitian sebesar Rp. 28.779.232,- dan rata-rata total biaya sebesar Rp. 9.545.414,-. Sehingga diperoleh nilai R/C rasio sebesar 3,01.
Kata kunci: Padi, Efisiensi, Usahatani, Fungsi Produksi, Pendapatan