ABSTRAK
Kata Kunci : iklim kerja, kinerja guru
Masalah yang di jumpai di SD Kecamatan Ngaliyan sebagian guru belum membiasakan membuat RPP untuk pembelajaran, belum menerapkan remidi untuk siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM, belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana iklim kerja di SD se-Kecamatan Ngaliyan Semarang? (2) Bagaimana kinerja guru PAI SD se-Kecamatan Ngaliyan Semarang? (3) Seberapa besarkah pengaruh iklim kerja terhadap kinerja guru.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Respon penelitian dipilih dengan teknik sampel sensus terhadap guru PAI SD yang berjumlah 35 guru PAI se- Kecamatan Ngaliyan. Teknik pengumpulan data berupa angket. Setelah data terkumpul dari angket, kemudian data diolah dan dianalisis menggunakan analisis
regresi sederhana dan dengan bantuan SPSS.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari iklim kerja sebesar 62,31 yang berarti bahwa iklim kerja adalah tergolong “cukup”. Nilai rata- rata dari kinerja guru PAI SD sebesar 59,75 yang berarti bahwa kinerja guru PAI SD se-Kecamatan Ngaliyan Semarang adalah tergolong “cukup”. Iklim kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja guru PAI SD se-Kecamatan Ngaliyan Semarang karena hasil uji F sebesar 11,42 lebih besar dari nilai level of significant yang ditentukan yaitu 5% sebesar 4,13. Selanjutnya berdasarkan perhitungan R square menunjukkan bahwa sumbangan efektif dari iklim kerja terhadap kinerja guru PAI SD se-Kecamatan Ngaliyan Semarang adalah sebesar 25,70% dan sisanya sebesar 74,30% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Jadi kinerja guru akan berjalan dengan maksimal jika adanya iklim kerja yang kondusif. Terbentuknya iklim kerja yang kondusif pada tempat kerja menjadi faktor penunjang meningkatnya kinerja guru sebab kenyamanan dalam bekerja membuat guru berpikir dengan tenang dan berkonsentrasi hanya pada tugas yang sedang dilaksanakan. Untuk itu peeliti memberikan masukkan kepada kepala sekolah maupun guru agar menciptakan iklim kerja yang kondusif dengan menjalin hubungan antar sesama, saling terbuka antar sesama, dan kepala sekolah di harapkan mampu memberikan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan guru dalam proses belajar mengajar serta memberikan suasana yang nyaman dan kondusif bagi guru untuk melaksanakan kinerjanya.