Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

13. Pengaruh inflasi, BI rate, nilai tukar rupiah, dan harga emas dunia terhadap Jakarta Islamic Index Periode 2014 - 2017

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara 
karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi 
pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan
dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar
modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan
modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat
untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa
dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana
yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masingmasing
instrument.
Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar
modal Indonesia tercatat dengan hadirnya Indeks Syariah atau Jakarta Islamic
Index (JII) pada bulan Juli tahun 2000. Jakarta Islamic Index (JII) sendiri
merupakan kelompok saham yang memenuhi kriteria investasi syariah Islam
dalam pasar modal Indonesia. Saham syariah yang menjadi konstituen Jakarta
Islamic Index (JII)  terdiri dari 30-70 saham merupakan saham-saham syariah
paling likuid dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar.  
Jakarta Islamic Index 70 (JII 70 Index) adalah indeks saham syariah
yang diluncurkan BEI pada tanggal 17 Mei 2018. Konstituen hanya terdiri dari
70 saham syariah paling liquid yang tercatat di BEI. Sama seperti ISSI, review
saham syariah yang menjadi konstituen JII dilakukan sebanyakdua kali dalam
setahun, Mei dan November mengikuti jadwal review DES oleh OJK, namun
disini peneliti tidak tertuju pada jumlah perusahaannya 
Pasar modal syariah menggunakan prinsip, prosedur, asumsi,
instrumentasi, dan aplikasi bersumber dari nilai epistemologi Islam. Kenaikan
ataupun penurunan harga saham tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perusahaan, faktor internal dan eksternal perusahaan merupakan
faktor fundamental yang sering dijadikan acuan dalam mengambil keputusan
investasi, faktor ekonomi makro merupakan faktor yang paling banyak
mendapatkan perhatian dari para pelaku pasar modal, seperti perubahan nilai
Kurs USD/Rupiah, Inflasi, Suku Bunga SBI (BI Rate), Jumlah Uang Beredar
(JUB), Harga Minyak Mentah, Harga Emas dan sebagainya.  
Pentingnya perhatian terhadap kondisi ekonomi makro, pasar modal
syariah Indonesia yang kinerjanya tercermin pada indeks harga saham JII pun
tidak bisa menampik akan hadirnya faktor-faktor tersebut. Sebagaimana
diketahui, variabel-variabel ekonomi makro seperti inflasi, nilai tukar uang
Rupiah terhadap US Dollar, tingkat suku bunga SBI sampai pada harga emas
terus senantiasa berfluktuasi di setiap periodenya sehingga terindikasi
berpengaruh terhadap kegiatan investasi di pasar modal. Tinggi rendahnya
inflasi berpengaruh pada kegiatan investasi di pasar  modal.  
Apabila inflasi naik, akan berdampak pada naiknya harga bahan baku 
yang pada akhirnya akan menyebabkan menurunnya daya saing terhadap
produk barang yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, hal ini akan berdampak
pada menurunya prospek perusahaan dan akan berdampak buruk pada harga
saham perusahaan tersebut di pasar modal. Selain itu, meningkatnya inflasi
akan menaikan biaya perusahaan yang mengakibatkan menurunya
profitabilitas perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI yang
pada akhirnya akan memperkecil deviden yang diterima para pemegang saha,
yang selanjutnya akan mengurangi minat masyarakat (investor) untuk
berinvestasi di pasar modal. (Mulyani, 2014).  
Sementara itu, nilai kurs rupiah terhadap dollar AS menjadi salah satu
faktor yang turut mempengaruhi pergerakan indeks saham di pasar modal
Indonesia. Kestabilan pergerakan nilai kurs menjadi sangat penting, terlebih
bagi perusahaan yang aktif dalam kegiatan ekspor impor yang tidak dapat
terlepas dari penggunaan mata uang asing yaitu dollar Amerika Serikat
sebagai alat transaksi atau mata uang yang sering digunakan dalam
perdagangan.  
Fluktuasi nilai kurs yang tidak terkendali dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di pasar modal. Pada saat nilai rupiah
terdespresiasi dengan dollar Amerika Serikat, harga barang-barang impor
menjadi lebih mahal, khususnya bagi perusahaan yang sebagaian besar bahan
bakunya menggunakan produk-produk impor. Peningkatan bahan-bahan
impor tersebut secara otomatis akan meningkatkan biaya produksi dan pada
akhirnya terindikasi berpengaruh pada penurunan tingkat keuntungan
perusahaan, sehingga hal ini akan berdampak pula pada pergerakan harga
saham perusahaan yang kemudian memacu melemahnya pergerakan indeks
harga saham (Ananto, 2012). 
Ketika kondisi perekonomian sedang mengalami kelesuan serta
diperparah dengan tingkat inflasi pada skala yang tinggi, maka tentunya akan
sulit untuk megharapkan gairah di pasar modal menjadi lebih berkembang.
Fenomena seperti ini justru akan menjadikan gairah investasi tidak lagi
menjadi menarik di mata investor, sehingga membuat para investor
mengalihkan dana yang sudah diinvestasikannya dalam bentuk investasi
lainnya. Akibatnya hal ini akan menyebabkan menurunnya kinerja perusahaan
yang kemudian berdampak pada harga pasar saham. 
Faktor ekonomi lainya yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh 
terhadap perkembangan perekonomian di beberapa negara adalah tingkat suku 
bunga. Penurunan tingkat suku bunga SBI akan diikuti penurunan tingkat suku
bunga komersial yang berlaku di pasar. Rendahnya tingkat suku bunga
komersial tentu tidak menguntungkan untuk menyimpan uang di bank.  
Seseorang akan lebih tertarik membeli saham dengan tingkat
pengembalian (rate of return) lebih tinggi daripada menyimpan uangnya
dalam deposito. Pada saat kondisi perekonomian normal, penurunan tingkat
suku bungan komersial juga mendorong dunia usaha untuk melakukan
investasi. Maraknya investasi disektor riil ini berdampak pada pergerakan
pasar modal. Oleh sebab itu, penurunan tingkat suku bunga berdampak pada
kenaikan harga saham, maupun pada Indeks JII. Tetapi ketika kondisi 
perekonomian mengalami krisis, maka jaminan keamanan investasi seperti
deposito dirasa lebih aman bagi investor (Nazwar, 2008).  
Investasi dalam bentuk emas dipercaya sebagai salah satu komoditi
yang menguntungkan disebabkan selain harganya yang cenderung mengalami 
peningkatan, emas juga merupakan bentuk investasi yang sangat liquid,
karena dapat diterima di wilayah atau di negara mana pun. Ketika potensi
imbalan (return) berinvestasi dalam saham atau obligasi tidak lagi menarik
dan dianggap tidak mampu mengompensasi risiko yang ada, maka investor
akan mengalihkan dananya ke dalam aset riil seperti logam mulia atau
properti yang dianggap lebih layak dan aman (Prima, 2013).    
Dari uraian tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian terkait
pengaruh Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Emas Dunia
terhadap Jakarta Islamic Index, yang bertujuan agar para investor dapat
menentukan langkah terbaik dalam keputusan berinvestasi. Berikut harga
saham di Jakarta Islamic Index (JII) beserta faktor yang mempengaruhinya : 
Berdasarkan tabel 1.1, pada tahun 2014 sebesar 691.039. Namun, pada
tahun 2015 Indeks harga saham JII mengalami penurunan yaitu sebesar
603.349. Kemudian di tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 694.127 dan
di tahun 2017 juga mengalami kenaikan, yaitu sebesar 759.070. Hal ini
tentunya tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa
peneliti terdahulu meneliti tentang analisis pengaruh variabel makroekonomi
terhadap indeks saham JII yang mana menunjukan fenomena hasil yang 
berbeda, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal
tersebut. 
Mengingat terhadap hasil yang berbeda dari pergerakan Indeks JII dan
faktor yang mempengaruhi di setiap periodenya, maka dalam penelitian ini
variabel makro yang akan digunakan adalah Tingkat Inflasi, Kurs
USD/Rupiah, Suku Bunga SBI dan Harga Emas. Sementara data yang
digunakan adalah Indeks JII di Idx . Hal ini disebabkan karena saham-saham
yang masuk dalam perhitungan JII dipandang mencerminkan pergerakan
saham yang aktif diperdagangkan dan juga mempengaruhi keadaan pasar,
terdiri dari saham dengan likuiditas dan kapabilitas pasar yang tinggi memiliki
prospek pertumbuhan serta kondisi keuangan yang cukup baik. Maka dari itu,
berdasarkan penguraian diatas saya mengambil judul “Pengaruh Inflasi, BI
Rate, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Emas Dunia  Terhadap Jakarta
Islamic Index Periode 2014 – 2017”. 

B. Identifikasi Masalah 
Permasalahan penelitian yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi
permasalahannya sebagai berikut: 
1. Inflasi yang tinggi akan menyebabkan turunnya minat masyarakat untuk
berinvestasi di pasar modal. 
2. Fluktuasi nilai kurs yang tidak terkendali dapat memicu melemahnya
pergerakan indeks harga saham. 

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi